CNG.online: - Solo Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak mempercayai data jumlah penduduk miskin sekarang, karena sering tidak mencerminkan fakta di lapangan.
"Saya ingin bicara fakta. Realitas yang ada. Ini fakta yang ingin saya sampaikan tentang jumlah penduduk miskin di negara kita. Katanya, penduduk miskin kita 11 persen, 28 juta orang kira-kira. Tapi fakta-fakta yang saya temui di lapangan sedikit agak tidak percaya," kata Jokowi dalam acara Munas II Partai Hanura di Solo, Jumat (13/2) malam.
Ia mengatakan banyak pihak sering membuat kategori miskin yang bermacam-macam sehingga terkesan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Presiden menginginkan data kemiskinan yang lebih jelas dan tegas.
"Kita ini sering agak ditutup-tutupi, harusnya yang jelas-jelas saja. Saya ingin yang jelas. Di Indonesia miskin itu ada macam-macam kategorinya, saya tidak percaya," katanya.
Menurut dia, sering ada kategorisasi miskin yang dibuat misalnya miskin, rentan miskin, hingga diduga miskin.
"Di Jakarta misalnya 3,8 persen miskin tapi ada 37 persen rentan miskin. Saya tidak tahu bedanya antara miskin dan rentan miskin. Tapi kalau dijumlahkan semuanya 41 persen, itu menurut saya faktanya," katanya.
Oleh karena itu ia menekankan pentingnya mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi termasuk investasi yang harus berkembang agar pengangguran bisa terserap.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lantas Kemudian Kompolnas Ajukan Enam Calon Kapolri CNG.online: - Solo Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah mengajukan enam nama calon Kapolri untuk menggantikan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan (BG).
"Kalau yang dari Kompolnas ada, enam," kata Jokowi, setelah membuka Munas II Partai Hanura di Solo, Jateng, Jumat (13/2) malam.
Namun, ia mengaku belum menerima secara resmi pengajuan keenam nama itu dari Kompolnas.
Jokowi bahkan mengaku hanya baru mengetahui jumlah nama calon Kapolri yang akan diajukan oleh Kompolnas melalui media.
"Itu belum sampai ke saya, saya hanya baca di koran," ujarnya.
Sebelumnya beberapa hari lalu, Kompolnas diundang ke Istana terkait pengajuan nama calon Kapolri kepada Presiden.
Namun, sayangnya Kompolnas belum bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan ditemui oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Presiden sendiri menyatakan akan memutuskan nasib calon Kapolri secepatnya.
"Secepatnya, pokoknya secepatnya. Nanti dilihat saja," katanya.
"Saya ingin bicara fakta. Realitas yang ada. Ini fakta yang ingin saya sampaikan tentang jumlah penduduk miskin di negara kita. Katanya, penduduk miskin kita 11 persen, 28 juta orang kira-kira. Tapi fakta-fakta yang saya temui di lapangan sedikit agak tidak percaya," kata Jokowi dalam acara Munas II Partai Hanura di Solo, Jumat (13/2) malam.
Ia mengatakan banyak pihak sering membuat kategori miskin yang bermacam-macam sehingga terkesan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Presiden menginginkan data kemiskinan yang lebih jelas dan tegas.
"Kita ini sering agak ditutup-tutupi, harusnya yang jelas-jelas saja. Saya ingin yang jelas. Di Indonesia miskin itu ada macam-macam kategorinya, saya tidak percaya," katanya.
Menurut dia, sering ada kategorisasi miskin yang dibuat misalnya miskin, rentan miskin, hingga diduga miskin.
"Di Jakarta misalnya 3,8 persen miskin tapi ada 37 persen rentan miskin. Saya tidak tahu bedanya antara miskin dan rentan miskin. Tapi kalau dijumlahkan semuanya 41 persen, itu menurut saya faktanya," katanya.
Oleh karena itu ia menekankan pentingnya mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi termasuk investasi yang harus berkembang agar pengangguran bisa terserap.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lantas Kemudian Kompolnas Ajukan Enam Calon Kapolri CNG.online: - Solo Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah mengajukan enam nama calon Kapolri untuk menggantikan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan (BG).
"Kalau yang dari Kompolnas ada, enam," kata Jokowi, setelah membuka Munas II Partai Hanura di Solo, Jateng, Jumat (13/2) malam.
Namun, ia mengaku belum menerima secara resmi pengajuan keenam nama itu dari Kompolnas.
Jokowi bahkan mengaku hanya baru mengetahui jumlah nama calon Kapolri yang akan diajukan oleh Kompolnas melalui media.
"Itu belum sampai ke saya, saya hanya baca di koran," ujarnya.
Sebelumnya beberapa hari lalu, Kompolnas diundang ke Istana terkait pengajuan nama calon Kapolri kepada Presiden.
Namun, sayangnya Kompolnas belum bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan ditemui oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Presiden sendiri menyatakan akan memutuskan nasib calon Kapolri secepatnya.
"Secepatnya, pokoknya secepatnya. Nanti dilihat saja," katanya.
No comments:
Post a Comment